Iklan

Iklan

,

Iklan

Tragedi 2 Anak Kecil Mati Tenggelam Di Genangan Air

Redaksi
Sabtu, 24 Maret 2018, 20:41 WIB Last Updated 2018-03-24T13:41:23Z

Lampung Timur (Timenews.id) -- Teragis hujan lebat beberapa waktu lalu yang telah mengguyur desa sukadana Baru kec marga tiga kab Lampung Timur dan sekitar nya telah menelan korban jiwa 2 orang sekaligus di waktu yang sama akibat genangan air yang berada di sircuit motor crass, di sekitar lingkungan warga dusun 5 persis di bekang rumah. namun tidak ada pertanggung jawaban dari pihak/ pemilik lahan sirkuit dalam hal ini sepertinya pihak polisi pun tutup mata dengan kejadian tersebut0", pasalnya tidak ada tanda tanda tindakan yang serius dari pihak kepolisian, karna dilokasi masih tetap terbuka dan tidak ada tanda tanda bahwa tempat itu telah menelan korban jiwa, setidak tidak nya ada garis polisi di lokasi tersebut"

Sementara kapolres Lampung Timur AKBP Yudy Chandra Erlianto.S.IK.MH mangatakan dengan wartawan timenews beberapa waktu lalu saat di konfirmasi dan menanyakan apa tindakan dari pihak kepolisian menyikapi teragedi ini" Kapolres mengatakan Saya akan segera memerintah kan kasat Reskrim atau kbo reskrim polres lampung timur uktuk mengecek lokasi tersebut" katanya

Namun hasil pantawan wartawan timenews.id  hingga saat ini blm ada tindak lanjut yang positif dari pihak kepolisian untuk menyikapi teragedi tersebut.
Dan sampai berita ini di terbit kan belum ada keterangan dari pihak mana pun

Terkait pemberitaan edisi senin 05/03/2018 lalu Sriyanto selaku ketua Rt di Tkp menjelaskan kepada wartawan media ini sabtu 03/03/2018
Saya tidak tau persis kejadiannya mas menururt warga saya yang bermain di tempat itu semua ada 7 orang dan 2 meninggal dunia karna tenggelam tidak bisa berenang waktu itu kedalaman air 1 meter lebih dan kejadiannya sekitar jam 14 00 jum'at sore
Lokasi ini memang habis di gali untuk di buat sircuit dan pernah di pakai 1 kali rencananya hari raya ini akan di pergunakan kembali

Di tempat kami ini memang setiap tahun banjir tapi tahun ini lebih parah dari biasanya karna air nyumber dari atas gunung merah mengalir kesini dan disini tidak ada pembuangan karna satu satunya pembuangan di lokasi sawah nya pak SUL sementara pak SUL tidak memperboleh kan di alirkan kelokasi sawahnya akhirnya kami setiap tahun kebanjiran dan waktu itu pernah ada negoisasi dengan pak SUL tapi beliau meminta ganti rugi sebesar Rp 100 juta dan kami selaku warga tidak mepunyai uang sebanyak itu mas"  (Herwandi)

Iklan