(TN)METRO, Wali Kota Djohan Beserta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung ibu hj Paulina,
Meresmikan Pencanangan Kampung KB (Keluarga Berencana) Kota Metro tahun
2016, di Jl. Diponegoro Gg. Keluarga Berencana RT.37 RW.09 Kelurahan Hadimulyo
Barat, Metro Pusat.Selasa (22/03).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung dalam sambutannya
menerangkan bahwa isu besarnya jumlah penduduk saat ini adalah merupakan isu
yang harus disikapi bersama, mengingat apabila laju pertumbuhan penduduk tidak
dapat dikendalikan dan kualitas penduduk rendah makan akan sulit melakukan
upaya pengentasan kemiskinan dan akan berdampak pada banyaknya gejolak
sosial/kesenjangan sosial di masyarakat.
“saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya
atas terlaksananya pencanangan kambung KB tersebut, diharapkan kegiatan ini
dapat membangun SDM secara sadar dan tanggung jawab untuk mengentaskan
kemiskinan.
Dan saya juga mengharapkan kepada pemerintah kota metro beserta
SKPD terkait bersama dengan seluruh lapisan masyarakat dapat memberikan
dukungan terhadap kampung KB yang mana program KB tersebut akan dapat dirasakan
manfaatkannya oleh masyarkat.
“Saya mengajak seluruh
masyarakat dan stakeholder terkait untuk bersama-sama mensukseskan Program
Keluarga Berencana dengan berpedoman pada NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) 2 Anak Cukup! Untuk hidup lebih baik dimasa mendatang.” Terang
Pairin.
Dalam sambutannya, Pairin juga menambahkan bahwa dalam pelaksanaan
program kependudukan dan pembangunan keluarga berencana kota metro selama ini
telah berjalan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dengan pelaksaan berbagai
kegiatan Advokasi, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) serta pelayanan KB
kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama kepada pasangan usia subur (PUS).
“Mari bersama-sama mendukung pelaksanaan Program Kependudukan,
Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga di Kota Metro, sehingga akan
bersinergi untuk mewujudkan VISI Kota Metro 2016-2021 yaitu terwujudnya Kota
Pendidikan dan Wisata Keluarga Berbasis Ekonomi Kerakyatan Berdasarkan
Pembangunan Partisipatif.” tutup Pairin.
(agung)