Iklan

Iklan

,

Iklan

Komisi III DPRD Lampung Dorong Optimalisasi Pajak Fiber Optik, Potensi PAD Capai Rp5 Miliar

Redaksi
Senin, 25 Agustus 2025, 09:06 WIB Last Updated 2025-08-31T21:19:11Z

 


Bandarlampung – Komisi III DPRD Provinsi Lampung mendukung langkah cepat Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam mendata dan memverifikasi pemanfaatan ruang milik jalan (rumija) oleh perusahaan penyelenggara jaringan fiber optik.

Langkah ini dinilai krusial, mengingat penyedia layanan telekomunikasi yang menggunakan infrastruktur fiber optik memiliki kewajiban membayar pajak dan retribusi, mulai dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPh), hingga retribusi pemakaian ruang publik seperti trotoar maupun saluran bawah tanah.

Anggota Komisi III DPRD Lampung, Munir Abdul Haris, menilai inisiatif ini bisa menjadi sumber baru untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Penggalian potensi pajak ini sudah saya usulkan setelah berdiskusi dengan Kadin Jakarta. Ternyata potensinya cukup besar untuk PAD kita,” kata Munir, Senin (25/8/2025).

Ia menekankan, sebelum penarikan retribusi dilakukan, Pemprov harus memetakan terlebih dahulu persebaran kabel fiber optik di lapangan.
“Tujuannya agar ketika ada perbaikan jalan atau irigasi, tidak menimbulkan kerusakan yang tidak disengaja. Jadi mereka jangan hanya dipajaki, tapi juga dipikirkan lokasi, kenyamanan, dan keamanannya,” jelasnya.

Munir mengungkapkan, hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) memperkirakan potensi PAD dari retribusi fiber optik bisa mencapai Rp5 miliar.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung, Taufiqullah, mengatakan pihaknya telah memanggil lebih dari 15 perusahaan telekomunikasi untuk melakukan konfirmasi terkait izin pemasangan kabel.
“Data di BMBK hanya soal perizinan. Tapi apakah setelah dapat izin mereka benar-benar menanam kabelnya atau tidak, itu yang masih perlu diverifikasi. Karena itu kami panggil lagi untuk memperbarui data,” terangnya.

Ia menambahkan, tim lintas sektor saat ini juga tengah menelusuri potensi keuangan dari pemanfaatan jaringan fiber optik tersebut.
“Selain aspek teknis, bidang pendapatan juga sedang menghitung potensi kontribusinya terhadap PAD Lampung,” kata Taufiqullah. (red)

Iklan