PESAWARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran, menyiapkan sistem tanggap bencana mulai dari peringatan dini bencana dan membuat skenario tanggap bencana, hal ini dilakukan mengingat Pesawaran masuk dalam daerah rawan bencana.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, hal itu dilakukan sesuai dengan arahan Presiden dalam kegiatan rapat koordinasi nasional penanggulangan bencana (Rakornas-PB) tahun 2023 di Jakarta.
“Presiden meminta, setiap Pemda harus punya sistem tanggap bencana, mulai dari peringatan dini bencana, lalu membuat skenario tanggap bencana misal, di Pesawaran sering banjir, apa yang harus dilakukan masyarakat sebelum dan saat banjir, kemudian pihak terkait juga harus mengedukasi kepada masyarakat saat terjadi bencana masyarakat harus larinya ke arah mana, hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisir korban jiwa,” ujarnya seusai mengikuti Rakornas Penanggulangan Bencana bersama dengan Presiden RI, Kamis (02/03/2023).
Dirinya juga mengatakan, pemerintah dituntut harus tanggap terhadap potensi bencana di daerahnya, maka dari itu perlunya penyiapan pada tahap pra bencana, hal itu sangat diprioritaskan untuk meminimalisir korban bencana.
“Saya sudah meminta kepada BPBD agar memetakan daerah di tempat kita yang rawan terkena bencana, mulai dari bencana banjir, angin puting beliung ataupun tanah longsor, sehingga kita mengetahui langkah apa yang harus kita ambil guna meminimalisirnya,” ujar dia.
Dirinya mengatakan, penyelenggaraan Rakornas PB tahun 2023 ini, bertujuan untuk penguatan kolaborasi dan sinergitas lembaga PB dari level pusat hingga ke daerah, dan juga Identifikasi hambatan, tantangan, dan evaluasi capaian program PB di daerah.
“Tentu kegiatan ini sangat penting ya, untuk penyelarasan rencana program PB nasional, provinsi-Kabupaten dan antar daerah tahun 2023 dan 2024, kemudian untuk penyusunan rumusan rencana aksi BNPB-BPBD untuk tahun 2023 dan 2024, sinkronisasi rencana aksi penyusunan Teknokratis RPJMD 2025-2029 terkait kebencanaan di daerah,” katanya. (*)