Bandar Lampung (Timenews.id) -- Gebrakan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo membangun, meningkatkan, dan menambah peralatan canggih, membuat Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) kini jadi binaan Rumah Sakit Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta. Tergetnya, dalam tiga tahun RSUDAM harus mampu melakukan operasi jantung.
"Ditargetkan pada 2019, RSUDAM sudah pemantapan untuk intervensi kardiovaskuler atau pemasangan ring. Kemudian, pada 2020 persiapan pemantapan bedah jantung dan pada 2021 bisa melakukan operasi jantung," kata Ketua Tim Visitasi RS Jantung Nasional Harapan Kita, Dr. dr. Hananto Andriantoro, SpJP (K), MARS, FICA, saat visitasi di RSUDAM, Bandar Lampung, Kamis (22/11/2018).
Visitasi ini diikuti langsung Gubernur Ridho Ficardo. Keseriusan Ridho menata rumah sakit rujukan tertinggi di Lampung ini dimulai sejak 2015. Pada Agustus 2017, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung membeli alat canggih untuk katerisasi jantung dan angiografi (cath lab). Selain itu, RSUDAM memiliki alat pendukung seperti defibrilator, echocardiografi, treadmill, EKG, MSCT 128 slice, generator TPM, stent, dan lead TPM.
Perbaikan gedung dan kelengkapan alat itulah yang membuat RS Harapan Kita menandatangani perjanjian kerja sama dengan RSUDAM pada 1 Mei 2018. "RSUDAM harus mampu menjadi rumah sakit rujukan kardiovaskuler. Sehingga, sekitar 125 ribu masyarakat Lampung yang berkemungkinan terkena serangan jantung mampu ditangani di sini," kata Hananto.
Lewat kerja sama itu, RS Harapan Kita bakal mendatangkan dokter ke Lampung dan mendidik dokter Lampung di Jakarta. Kemudian, membimbing, membina, mendampingi hingga akhirnya RSUDAM mampu melakukan pelayanan jantung dan pembuluh darah secara mandiri berbasis keselamatan pasien.
Hananto menilai perbaikan RSUDAM yang dilakukan Gubernur Ridho berada dalam jalur yang benar (on the track) dan memiliki perencanaan penanganan jantung yang bagus. "Kerja sama ini ingin membangun sistem pelayanan kardiovaskuler yang terintegrasi. Artinya, tidak hanya membangun fisik RSUDAM, tetapi mampu memiliki jejaring di seluruh Lampung sehingga mampu menangani kegawatan kardiovaskuler," kata Hananto.
Perbaikan RSUDAM, menurut Ridho Ficardo, karena kesehatan masyarakat merupakan garda terdepan. RSUDAM harus menjadi benteng utama bidang pelayanan kesehatan Provinsi Lampung. "Apa pun yang dikirim terkait kasus kesehatan ke provinsi, nantinya semua itu harus selesai di provinsi, dan tidak perlu lagi dirujuk ke Jakarta, termasuk penyakit jantung," kata Ridho.
Gubernur berharap dukungan ini mampu membantu RSUDAM dalam melakukan akselerasi di bidang jantung. "Saat ini RSUDAM berada di level hijau, yang berarti ada penanganan yang mampu ditangani sampai pemasangan ring. Ke depan diharapkan operasi jantung dapat dilakukan di RSUDAM, sehingga tidak perlu merujuk ke Jakarta," kata Gubernur Ridho. (Humas Prov Lampung)