Iklan

Iklan

,

Iklan

Remaja Lampung Siap Hadapi Masyarakat ASEAN (MEA)

Redaksi
Selasa, 16 Mei 2017, 07:08 WIB Last Updated 2017-05-29T00:13:15Z

Bandar Lampung (Timenews.co.id) -- Seminar kependudukan diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan remaja dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Remaja sekaligus generasi penerus bangsa harus memiliki strategi pengembangan diri untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadapi MEA.

“Kemampuan dan kapasitas diri menjadi nilai tambah generasi muda dalam persaingan dengan dunia lintas negara,” kata
Ketua tim penggerak PKK Lampung, Aprilani Yustin Ficardo di dalam seminar kependudukan dalam rangka memperingati hari keluarga nasional (HARGANAS) ke XXIV tahun 2017, di Hotel Novotel Bandarlampung, Senin (15/5).

Menurut Yustin, pemuda yang agent of change, motor pembangunan dalam masyarakat harus siap untuk menuju MEA. Kesiapan yang dimaksud meliputi kesiapan intelektual, mental dan spiritual. Dengan memiliki generasi penerus yang memiliki kemampuan yang mampu bersaing diera pasar bebas maka Indonesia khususnya Lampung mampu menghadapi setiap tantangan global.

Lebih lanjut Yustin juga menjelaskan, melalui seminar ini, dirinya ingin menumbuhkan minat dan kepedulian remaja khususnya. Dengan masalah kependudukan, terutama terhadap ada 4 (empat) aspek penting yang harus diperhatikan, yaitu masalah kuantitas, kualitas, pesebaran dan administrasi kependudukan.

Sekretaris daerah Lampung, Sutono mengatakan, besarnya penduduk usia muda di Lampung merupakan potensi besar bagi keberlangsungan dalam rangka mencapai cita-cita pendiri bangsa, oleh karenanya remaja harus dibekali dengan kemampuan yang baik dan maksimal dalam menjemput cita-cita luhur bangsa in.

Menurutnya, remaja sebagai calon angkatan kerja berdasarkan era bonus demografi perlu mendapatkan perhatian khusus, karena remaja adalah aset sumber daya manusia yang potensial sekaligus investasi generasi mendatang.

“Secara pribadi remaja harus mempersiapkan diri menghadapi persaingan ke depan dengan menggali potensi diri, mengikuti kegiatan yang positif, berfikir kreatif, bertindak inovatif serta menjalankan hidup sehat dan terus memperkuat jaringan agar sebagai modal awal di kemudian hari,” ujarnya.

Sutono mengungkapkan, berdasarkan data BPS saat ini, 66,86 % penduduk Lampung berada pada usia produktif, ditinjau dari aspek ekonomi jika usia produktif  yang melimpah namun tidak terserap di pasar tenaga kerja maka akan berdampak pada kenaikan jumlah penduduk yang menganggur.

“Begitu sebaliknya jika terlalu lama mengganggur akan berdampak juga pada kenaikan jumlah penduduk miskin di Lampung,” ungkapnya. (Rls/Tn/Ok)

Iklan