Iklan

Iklan

,

Iklan

Ketua DPRD Lampung Hadiri Peringatan Harlah Pancasila ke-78

Redaksi
Kamis, 01 Juni 2023, 09:24 WIB Last Updated 2023-06-20T02:25:10Z

 


Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay, menghadiri peringatan kelahiran Pancasila yang ke 78,yang dilaksanakan di Lapangan Korpri, Teluk Betung. Kamis (01/06/2023). Dalam kegiatan tersebut diketahui, Mingrum Gumay menjadi petugas pembacaan teks Pancasila yang dihadiri Forkopimda Provinsi Lampung.


Saat ditemui, Mingrum Gumay menyebutkan bahwa hari kelahiran pancasila ini sebagai momentum untuk memperkuat, mempertebal rasa, cara berfikir dan bertindak dalam pengambilan keputusan baik secara individu maupun kelompok yang mana diharapkan pada akhirnya memberikan suatu keputusan yang dapat mengakomodir dari seluruh kepentingan yang ada.


“Kita butuh satu persamaan cara pandang yang sama dalam berbangsa dan bernegara, ini untuk menjadi pengikat satu sama lain yang mana irisan dalam perbedaan dapat disatukan ketika sudut pandangnya sama, tidak mudah terpecah atau dibelah oleh pihak manapun,” ujar Mingrum.


Dalam kesempatan itu, Mingrum Gumay meminta kepada seluruh peserta kegiatan Harlah Pancasila untuk menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila, secara masif dan menyeluruh baik di lingkungan pekerjaan maupun di tengah masyarakat.


“Masifnya perubahan di era digital menjadi satu tantangan besar bagi kita dalam menjaga dan merawat Pancasila, Indonesia akan terus ada dan tetap ada jika dasar negaranya tetap kokoh dan terjaga, Pancasila tidak akan usang oleh waktu,” ujarnya.


Selanjutnya, Politisi PDI Perjuangan Lampung itu meminta kepada seluruh element yang hadir, untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas dalam rangka menjelang kontestasi Pilkada dan Pileg yang akan dilakukan dalam waktu dekat.


“Kontestasi itu ada menang ada kalah, yang menang tidak boleh euforia berlebihan, yang kalah tidak boleh terbawa arus penyesalan. Bersaingnya dengan gagasan, ide dan visi-misi. Pemegang hak atas demokrasi adalah Rakyat, jadi yakinkan saja melalui prestasi yang telah dilakukan, tidak boleh saling memecah belah apalagi menggunakan politik identitas sehingga muncul mayoritas dan minoritas nantinya,” kata Mingrum.

Iklan