Tulang Bawang Barat (Timenews.id) -- Warga yang berdomisili di sekitaran Pabrik Karet Persero Terbatas Komering Jaya Perdana (PT.KJP) mengeluhkan adanya Bau yang menyengat dari limbah Perusahaan Tersebut.
Dikatakan warga Tiyuh Panaragan yang kediamannya tidak jauh dari Perusahaan tersebut, bahwa selama ini merasakan terganggu atas Bau limbah PT.KJP tersebut. Menurutnya, Bau limbah karet yang menyengat sangat di keluhkan oleh dirinya selaku warga, namun Ia juga tidak bisa berbuat Apa-apa dikarenakan dirinya merasa seorang warga yang awam tidak tahu kemana harus berbuat dan mengadu.
"Kalau Bau ya Bau mas, tergantung Cuaca angin, kalau anginnya kerumah ya parah Baunya sampai pening kepala, apalagi posisi cuaca panas angin kerumah, saya minta cerobongnya di tinggiin lagi," kata Hr Warga Tiyuh Panaragan beberapa Hari yang lalu.
Hal senada juga dikeluhkan warga Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat Inisail KN, bahwa Bau limbah karet dari PT.KJP yang menyengat sangatlah mengganggu warga sekitar. Terlebih keluhannya terhadap Bau Limbah tersebut saat berlangsungnya Proses Produksi.
"Ya sangat menggangu mas apalagi pada saat Produksi, ngopen dan ngepres karet apalah namanya itu, tapi karena sudah kebiasaan kali yah jadi kita terima saja gak sanggup berbuat Apa-apa, apalagi siang hari ada angin kerasa bener baunya," keluhnya.
Ia berharap pihak Perusahan dari PT.KJP dapat memberikan perubahan, sehingga warga sekitar tidak dirugikan dengan adanya Bau Limbah tersebut.
Ia berharap Pemerintah Daerah agar melakukan langkah dan tindakan tegas terhadap Perusaahan tersebut sehingga warga sekitar bahkan warga yang melintas di Perusaahan tersebut merasa nyaman, tidak merasa terganggu dengan Bau limbah karet di PT.KJP itu.
"Kalau ngeluh ya ngeluh yah, saya cuma minta ada perbaikan sehingga Bau itu dihilangkan apalagi Cerobong Limbah Udaranya kurang tinggi, tolong di tinggiin," harapnya.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Rahmat Junaidi Pemegang Septi lingkungan dan kesehatan pada PT.Komering Jaya Perdana(KJP) berdalih, Proses limbah sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), dengan memberikan pelaporan hasil Uji lep kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten setempat.
"Kalau masalah Limbah kita sudah sesuai Bakumutu, jadi kalau ada keluhan dari warga masalah Bau limbah disini nanti kita lakukan pembahasan ulang di Interen perusahaan dengan mendatangkan warga sekitar," ujarnya, Senin(19/11/2018).
Namun saat TimeNews.Id menanyakan Standar Operasional Prosedur (SOP) apa yang dipakai untuk ketinggian Cerobong Limbah udara tersebut, Rahmat mengatakan bahwa Cerobong tersebut sudah sangatlah tinggi.
"Tinggi Cerobong 6 meter lebih tinggi dari bangunan Pabrik, jadi ini sangat tinggi," kilahnya.
Pernyataan Rahmat Junaidi sangatlah jauh berbeda dengan pernyataan Dari Dinas Lingkungan Hidup, bahwa dalam Prosedur perusahaan untuk ketinggian Cerobong Limbah Udara harus minimal 2,5 Meter lebih tinggi dari Pepohonan dan Rumah warga Sekitar.
Dari pantauan dilokasi, ketinggian Cerobong Limbah Udara pada Perusahaan Karet PT.Komering Jaya Perdana (KJP) lebih rendah dari pepohonan yang ada di sekitar, dan diduga Ketinggian Cerobong Limbah Udara tersebut tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Saat ditanya perbandingan tinggi pohon di sekitar PT.KJP dengan Cerobong Limbah Udara tersebut Ia tetap berdalih tinggi Cerobong.
"Hampir samalah tinggi pohon itu sama Cerobong," kelitnya.(Si/Bbt/Am)