Tulang Bawang Barat (Timenews.id) --Warga tiyuh balam jaya kecamatan waikenanga kabupaten tulangbawang barat (tubaba) di gegerkan penemuan mayat lelaki bergelantung di pohon karet dengan leher terikat.
Mayat yang tergantung dengan leher terikat tersebut diketahui warga sekitar yang bernama gatot(33) di duga gantung diri karena seteres terlilit hutang dan di tingal isteri merantau jadi tenaga kerja wanita(tkw) ke malasiya.
Menurut Suyat,seketaris tiyuh balam jaya, ditemukan pertama kali oleh warga pemilik kebun karet,di saat mau menderes karet nya.
"almarhum gatot di temukan pertamakali oleh pemilik kebun karet saat diya berangkat mendereskaret serkitaran jam 5:30 wib dini hari rabu(2/52018)". ungkap
nya
Tambah Suyat, Gatot,mengahiri hidupnya lantaran sereres terlilit hutang,dan ditingal pergi isteri nya merantau.
"Almarhum Gatot sehari berferofesi sebagai pemasang KWH listerik,dan memiliki dua orang anak,mungin Gatot pusing memikirin hutang kisaran Rp 18 juta dan ditambah di tingal pergi isteri merantau".jelasnya
Jenasah Gatot kini sudah di evakuasi oleh aparat kepolosian polres tulangbawang dan polsek lambukibang.
Mayat yang tergantung dengan leher terikat tersebut diketahui warga sekitar yang bernama gatot(33) di duga gantung diri karena seteres terlilit hutang dan di tingal isteri merantau jadi tenaga kerja wanita(tkw) ke malasiya.
Menurut Suyat,seketaris tiyuh balam jaya, ditemukan pertama kali oleh warga pemilik kebun karet,di saat mau menderes karet nya.
"almarhum gatot di temukan pertamakali oleh pemilik kebun karet saat diya berangkat mendereskaret serkitaran jam 5:30 wib dini hari rabu(2/52018)". ungkap
nya
Tambah Suyat, Gatot,mengahiri hidupnya lantaran sereres terlilit hutang,dan ditingal pergi isteri nya merantau.
"Almarhum Gatot sehari berferofesi sebagai pemasang KWH listerik,dan memiliki dua orang anak,mungin Gatot pusing memikirin hutang kisaran Rp 18 juta dan ditambah di tingal pergi isteri merantau".jelasnya
Jenasah Gatot kini sudah di evakuasi oleh aparat kepolosian polres tulangbawang dan polsek lambukibang.