Iklan

Iklan

,

Iklan

Tragis Supeno Warga Daya Mengakhiri Hidupnya dengan Gantung Diri

Redaksi
Sabtu, 21 April 2018, 22:04 WIB Last Updated 2018-04-21T15:04:25Z
Lampung Selatan (Timenews.id) -- Warga Dusun Banyu Wangi, Desa Bumi Daya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan (Lamsel) sempat geger.

Penyebabnya, pagi tadi, Sabtu (21/4/18) sekitar pukul 5.50 wib, warga menemukan jasad yang gantung diri di areal persawahan di dusun tersebut. Berdasarkan identitasnya, korban bernama Supeno (60) warga setempat.

Menurut saksi mata, Sarimo (48), saat pihaknya hendak menyemprot padi di sawah miliknya, ia melihat terdapat seseorang yang telah tergantung dengan seutas tali di gubuk dekat lahan sawahnya.

Kemudian, setelah Sarimo memastikan adanya jasad yang menggantung, ia langsung melapor kepada Kepala Dusun (Kadus) Banyu Wangi, Romadhon (50). Tak lama, Romadhon beserta sejumlah warga lainnya ikut memastikan kebenarannya.

Setelah itu, warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke UPT Puskesmas Rawat Inap Bumi Daya dan Polsek Palas.

Kapolsek Palas, AKP Budi Pirnomo mengungkapkan, setelah mendapat laporan warga, pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi korban gantung diri itu.

"Korban telah meninggal dunia. Korban menggantung di palang kayu gubuk tersebut dengan menggunakan tali tambang warna biru. Kepolisian dan puskesmas kemudian menurunkan korban dan dilakukan pemeriksaan luar dari Puskes Bumi Daya,"jelasnya.

AKP Budi menambahakan, saat dievakuasi,  kondisi lidah korban menjulur dan mengeluarkan liur. Kemudian terdapat bekas jeratan tali pada leher bagian atas. Sementara, anus korban tidak terdapat faces (kotoran, red).

"Kemaluan korban terdapat cairan sperma. Lalu kaki korban dalam keadaan menggantung. Sementara, pada bagian tubuh lainnya tidak terdapat tanda-tanda kekerasan. Barang bukti yang diamankan, yakni seutas tali tambang berwarna biru dan sendal korban,"lanjutnya.

Berdasarkan dugaan sementara, korban gantung diri lantaran kondisi ekonomi. Sebab, korban merupakan warga tuna karya dan tidak memiliki keluarga atau sanak saudara. "Korban tidak memiliki tempat tinggal. Hidupnya berpindah-pindah, tidak memiliki istri dan anak," tukas Budi.(Hrmn)

Iklan