Hal itu disampaikan olehnya dalam kegiatan rutin bulanan pelatihan jurnalistik bersama anggota IWO, di sekertariat IWO Lamtim Jalan Lintas Timur Nomor 107, Desa Braja Asri Kecamatan Way Jepara Lampung Timur, Kamis (26 /04 2018).
Edi Arsadad mengatakan, di Lampung Timur sangat sangatlah krisis kepercayaan publik terhadap jurnalis. Oleh karenanya dia mengajak wartawan terutama anggota IWO untuk dapat mengembalikan kepercayaan publik tumbuh kembali.
“Untuk setiap pelatihan kita selalu sisipkan materi kode etik jurnalistik, hal ini untuk menjaga kawan-kawan terhindar dari masalah. kode etik Tentunya harus kita kedepankan" kata dia
" selain itu kita harus bisa mengontrol emosi kita terhadap siapapun di lapangan, jangan sampai dalam bertugas kita terbawa emosi sehingga dapat mempengaruhi karya jurnalistik itu sendiri,” pesannya.
Dalam pelatihan rutin itu juga dibedah tentang 11 poin kode etik jurnalistik yang disampaikan oleh Nurman Agung Bendahara IWO Lampung Timur.
Nurman menegaskan bahwasanya jurnalis wajib mentaati kode etik, dengan menghindari membuat berita bohong, fitnah, menghakimi, cabul.
"Jangan pula menyiarkan berita prasangka, merendahkan mertabat orang sakit, cacat dan anak. Wartawan juga dilarang menerima suap" ujarnya.
Reprter
Herwandi
