Iklan

Iklan

,

Iklan

Teraniaya Isu Hoax, Nama Ridho Makin Melambung dan Dicintai Rakyat.

Redaksi
Senin, 12 Maret 2018, 16:01 WIB Last Updated 2018-03-12T09:01:41Z

Bandar Lampung (Timenews.id) -- Muhammmad Ridho Ficardo dinilai pemimpin yang teraniaya, namun tetap dicintai rakyat. Saat politik menderanya, seperti isu-isu hoax yang tak terbukti, dukungan arus bawah malahan menguat. Setiap hari, simpati rakyat terus mengalir.

Isu hoax terakhir yang terjadi adalah beredarnya surat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di daerah pedesaan yang menyudutkannya. Tapi ini sudah dibantah KPK bahwa surat tersebut palsu. Deraan yang menimpa Ridho tentu bukan dari rakyat, melainkan oknum-oknum yang sengaja memperkeruh suasana kondusif yang dimiliki masyarakat Lampung.


Sejak 2017, arus bawah yang mendukung Ridho terus mengalir. Mulai dari komunitas "Kita Ridho", Andalas, Anshar, Kawan 98 dan segudang dukungan lain telah memperkuat Muhamamd Ridho Ficardo. "Jika Allah SWT menghendaki, maka kekuatan Ridho tak akan terbendung," ujar seorang jajaran dekatnya.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Peduli Demokrasi Khaidir Asmuni menilai isu-isu hoax yang beredar justru memperkuat petahana Muhammad Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri. "Pemimpin yang teraniaya justeru mendapatkan simpati dari rakyat. Apalagi jika isu yang beredar hanya hoax dan bertujuan untuk kepentingan politik semata," tutur Khaidir.


Masyarakat Peduli Demokrasi mencatat sejumlah hal yang justeru makin melambungkan nama Ridho di mata rakyat. "Di beberapa tempat baleho Ridho-Bachtiar sengaja dirusak oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Tapi, anehnya, saat itu juga masyarakat berbondong-bondong memperbaiki baleho Ridho-Bachtiar. Apa ini ngga hebat? Justeru rakyat sendiri yang membela Ridho," kata Khaidir.


Contoh lain, lanjut Khaidir, saat ini banyak isu-isu yang sengaja diangkat oleh sebagian kecil media yang memutar balikkan fakta. "Misalnya saja di bidang pertanian. Banyak prestasi yang diraih oleh Provinsi Lampung, tapi ini ditulis lain. Mereka menulis macam-macam tanpa data dan akurasi yang jelas. Semua ini mentah di mata rakyat. Karena rakyat tahu kalau Ridho-Bachtiar itu berprestasi," ujar almunus Filsafat UGM ini. (TIM)

Iklan