Iklan

Iklan

,

Iklan

Arinal Djunaidi, Anak Negri Besar JAYA Serta Berhasil di Perantauan

Redaksi
Rabu, 11 Oktober 2017, 05:49 WIB Last Updated 2017-10-23T22:51:03Z

Bandar Lampung (Timenews.co.id) --  Sang Bocah, 56 tahun lalu, bertelanjang kaki, celana pendek, menyelusuri jalan setapak sepanjang beberapa kilometer dari rumah ke sekolah setiap hari. Kaki kecilnya kerap melompat di antara bebatuan dan ilalang yang masih berembun di Kabupaten Waykanan.

Di usia 61 tahun, anak petani itu kembali ke kampung halaman meminta restu menjadi gubernur Lampung. Ya, dialah Arinal Djunaidi. Di depan kerabat dan para tokoh, Arinal Djunaidi yang bergelar Sutan Dalom Pemuka Marga mengisahkan sepintas perjalanan hidupnya usai solat Jumat akhir Juni lalu. "Makanya tapak kaki saya lebar," humornya.

Sang ayah terkejut saat Arinal Djunaidi yang masih bocah mengutarakan keinginan dan pemikiran tentang cita-citanya. Bagaimana bisa, bocah sekecil itu sudah punya keinginan ingin menamatkan sekolah rakyat (SR) jauh dari kampung halamannya, ibukota Provinsi Lampung yang dulu masih berupa kota kembar Tanjoengkarang-Teloekbetoeng.

Sang ayah yang berasal dari Negarabatin dan ibu dari Negribesar hanya terus berdoa dan mendukung semaksimal mungkin apa yang dipikirkan, dicita-citakan putranya. Sang bocah tak ingin hanya tamat sekolah dasar dan paling maksimal menjadi kepala kampung.

Arinal Djunaidi tak mau bersaing dengan sanak-saudara berebut jabatan tertinggi di kampungnya. Dia ingin berbuat lebih tak hanya untuk masyarakat kampungnya tapi juga masyarakat Provinsi Lampung. Sang ayah angkat tangan dengan tekad bulat dan akhirnya berupaya keras agar sang putra dapat meraih cita-citanya.

Anak petani itu akhirnya melanjutkan sekolah menengahnya di Bandarlampung. Setelah itu, Arinal Djunaidi melanjutkan pendidikannya Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA). Tamat sekolah, sang bocah yang telah tumbuh menjadi remaja melihat ada kesempatan untuk jadi sarjana.
Dia memilih masuk Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Dengan mengantongi gelar insinyur pertanian, Arinal Djunaidi pun mendaftarkan diri sebagai pegawai negri dan menitinya dengan sabar dari tangga karir paling bawah sampai akhirnya menjadi kepala dinas.

Dia juga mengaku bersyukur sempat merasakan bagaimana sulitnya kehidupan keluarganya sebagai petani. Arinal Djunaidi juga mengatakan bersyukur tidak mudahnya menyelesaikan tahapan pendidikan dan karirnya. Namun, dia yakin dengan kesabaran, keihlasan, dan kejujuran, semua kesulitan bisa diatasi. " Yang penting, kaya hati," ujarnya.

Tahap demi tahap, karir birokrasi ditekuninya sampai satu titik, dia diajak Tamanuri "mulang tiuh" menjadi wakil bupati di Kabupaten Waykanan. Tapi, kala itu, Sjachroedin ZP tak setuju. Dia ingin Arinal Djunadi menjadi sekdanya. Sebagai abdi negara, Arinal Djunaidi patuh pada pimpinan tertingginya.

Arinal bersyukur dipercaya dari 2000-an PNS menjabat jabatan tertinggi birokrasi. Kursi sekdaprov Lampung dilanjutkannya di era Ridho Ficardo, gubernur saat ini, sampai purnatugas. Setelah pensiun, Arinal Djunaidi menjajaki keberuntungannya di politik.

DPP Partai Golkar mengapresiasi kerja keras politik Arinal Djunaidi sebagai ketua DPD I Golkar Lampung dalam upaya membesarkan partai menghadapi Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019. Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi nasional di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (03/7)," kata Korbid Pemenangan Pemilu Tony Eka Candra.

Arinal Djunaidi, sejak menjadi ketua Golkar Lampung, langsung melakukan konsolidasi partai dan aksi-aksi sosial kemasyarakatan. Saat terjadi banjir di Lampung, dia menggerakan partainya membantu korban banjir. Arinal Djunaidi juga telah berpesan kepada wakil rakyat dari partainya untuk memosisikan diri bersama rakyat.

Dengan selogan "Arinal Tulus Melayani Rakyat", suami Rianasari asal Lampung Barat-Jogjakarta itu memohon doa restu masyarakat Lampung untuk menjadi gubernur Lampung. Bapak empat anak itu juga telah didukung sebagian besar kadernya. Soal satu-dua yang berpikiran lain, wajar dalam dinamika partai, ujar Arinal Djunaidi.

Dia kini keliling Lampung untuk memperkenalkan diri sekaligus memohon doa restu masyarakat Lampung memimpin provinsi ini. Arinal Djunaidi mengaku prihatin dengan kondisi pertanian, perkebunan, dan perikanan di Lampung. " Harus ada sistem dan industrialisasi untuk pemberdayaan sektor yang menjadi hajat mayoritas masyarakat Lampung," katanya.

Dengan menjadi gubernur, Arinal Djunaidi mengatakan baru dapat berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat Lampung lewat kebijakan-kebijakan yang prorakyat. "Apalagi yang saya inginkan, tak ada lagi yang ingin dikejar, kecuali bagaimana mencurahkan ilmu dan pengalaman selama untuk masyarakat," katanya.

Arinal Djunaidi yakin tak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya. "Tuhan itu adil, di padang pasir, qurma bisa tumbuh subur, apa lagi di daerah kita yang katanua tongkat saja bisa jadi tanaman," katanya.

Arinal Djunaidi menawarkan solusi mengatasi banyak masalah di Lampung. Di beberapa daerah, dia sempat mengungkapkan visi dan sedikit visinya. Arinal akan memaparkannya pada debat cagub nanti. Yang penting, baginya, masyarakat mendukung upayanya yang tulus melayani rakyat. (*)

Iklan