Bandar Lampung(Timenews.co.id) -- Pemerintah Provinsi Lampung mengapresiasi peran para aktivis lingkungan hidup yang terus berupaya meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Salah satunya melalui pemberian penghargaan Adipura dan Adiwiyata, pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tingkat Provinsi Lampung di Gedung Kwartir Daerah Pramuka, Bandarlampung, Senin (11/9/2017).
Tahun ini, penghargaan Adiwiyata diberikan kepada 22 Sekolah yakni SMAN 2 Pringsewu, SMAN 1 Baradatu, SDN Bumisari Natar, SDN 4 Metro Utara, SDN 2 Karangsari, SDN 1 Purajaya, SMPN 2 Banjit, SMPN 2 Sidomulyo, SMPN 1 Semaka, dan SMAN 1 Sukoharjo. Kemudian, SMPN 2 Adiluwih, SMAN 1 Terbanggi Besar, SDN 3 Bandarjaya, SMPN 6 Kotabumi, MTs 1 Kotabumi, SMPN 1 Pekalongan, SMAN 1 Purbolinggo, SDN 1 Padangcahaya, SDN 1 Sumberalam, SD Fransiskus Gisting, SMAN 1 Metro, dan SDN 3 Metro Pusat.
Sedangkan penghargaan Kalpataru diberikan kepada Sukardi (Lampung Selatan) untuk kategori Penyelamat Lingkungan, Pemuda Peduli Lingkungan dan Alam (PEMULA) Waykanan kategori Perintis Lingkungan, Sunarso (Metro) kategori Perintis Lingkungan, Feri Ferdiyansyah (Lampung Utara) kategori Pengabdi Lingkungan, dan Kelompok masyarakat pengelola hutan (KMPH) Lampung Barat kategori Pengabdi Lingkungan. Selain itu, penghargaan kepada Bupati Lampung Utara dan Bupati Lampung Barat atas kinerjanya dalam melakukan pengelolaan sampah, kebersihan, dan keteduhan.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Heri Suliyanto, berharap melalui peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, mampu meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup, sehingga tercapai kelestarian hubungan manusia dan lingkungan hidup. Tujuannya, membangun manusia seutuhnya dan melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan.
Tema Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tingkat Provinsi Lampung tahun ini mengambil tema 'Connecting People to nature atau menyatu dengan Alam'. “Segala sesuatu yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan seluruh makhluk,” kata Heri Suliyanto.
Kondisi lingkungan hidup Provinsi Lampung, tergambar dari IKLH Provinsi Lampung kurun waktu 2011-2015 berkisar 51,69-57,13 (kategori kurang). Untuk itu, perlu mewaspadai berbagai isu lingkungan yang muncul dan upaya perbaikan, karena kondisi lingkungan hidup yang mulai memburuk bisa berimplikasi pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya menghilangkan daya dukung lingkungan, tetapi memberi risiko bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. "Menata hubungan alam dan manusia bukan hanya pengelolaan sumber daya alam, tetapi menata hubungan saling menguntungkan dan pelestarian sumberdaya dengan mempertimbangkan pemanfaatan secara berkelanjutan," ujar Heri.
Sedangkan Kadis Lingkungan Hidup, Fitter Syahboedin, menjelaskan dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Lingkungan Hidup telah mengupayakan berbagai kegiatan. Di antaranya memberikan dukungan dan bimbingan terhadap pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan penilaian Kota Sehat (Adipura).
"Kami melakukan kerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan program CSR untuk kegiatan pemulihan terumbu karang di Pulau Pahawang. Kemudian, membangun koordinasi dengan kabupaten dan kota dalam pelaksanaan pembinaan, dan pengawasan terhadap berbagai pelaku usaha yang wajib mematuhi berbagai ketentuan terkait pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan," kata Fitter.
Upaya lainnya, memberikan bimbingan dan sosialisasi kepada sekolah melalui program Adiwiyata. Memberikan dukungan dan arahan kepada pelaku usaha agar tidak hanya melakukan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat normatif, tapi mengajak ke arah prilaku lebih. (Humas/Prov)