Iklan

Iklan

,

Iklan

Kepala Tiyuh Panaragan (anizar) Lepas Tangan Terkait Pembagian (BLT).

Redaksi
Selasa, 19 Mei 2020, 10:25 WIB Last Updated 2020-05-19T03:25:47Z
Tulang Bawang Barat (Timenews.id) -- Penjabat Kepala Tiyuh Panaragan Anizar, mengaku lepas tangan terkait caru t marutnya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) bersumber dari Dana Desa beberapa waktu lalu.

"Data penerima BLT itu merupakan hasil data RT, RK, yang kemudian diputuskan dalam musyawarah desa bersama BPT, jadi yang punya hak menentukan penerima BLT mereka, saya hanya mengesahkannya saja," kilahnya saat di hubungi via telp, Senin (18/5/2020).

Sementara itu, Camat Tulangbawang Tengah Ahmad Nazarudin Salam menyayangkan, masih ada warga tidak mampu di Tiyuh Panaragan yang tidak terdata, malah justru warga yang notabene mampu justru menerima BLT tersebut.

"Sesuai acuan, ada 14 kategori yang berhak menerima BLT diantara rumah masih berdinding papan atau bambu yang belum tersentuh bantuan baik dari pusat yakni PKH dan program Kabupaten yakni Mantra," jelasnya.

Camat milenial ini juga mengatakan secara detail tidak mengetahui siapa dan bagaimana penerima BLT tersebut, karna data itu merupakan hasil verifikasi aparatur tiyuh di tingkat RT dan RK. Namun, dengan adanya dugaan penyaluran BLT tidak tepat sasaran, Nazarudin berjanji akan segera memanggil PJ Kepala Tiyuh  Panaragan dan mengecek langsung penerima BLT yang dinilai tidak layak menerima.

"Saya akan segera memanggil PJ Kepala Tiyuh Panaragan untuk kita minta keterangannya, dan jika ternyata benar adanya penerima yang tidak layak maka tidak menutup kemungkinan data penerima BLT tersebut kita revisi kembali," tegasnya di ruang kerjanya, Senin (18/5/2020).

Untuk diketahui sejumlah warga Tiyuh/Desa Panaragan mengeluhkan sistem penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diselenggarakan tiyuh tersebut.

Aditya Saputra salah satu warga Tiyuh Panaragan RT 03 RW 2 mengeluhkan pembagian BLT yang dianggapnya tidak merata dan tidak tepat sasaran.

“Saya mengeluhkan pembagian BLT, pada saat pembagian ATM dan rekening kemarin, warga yang terdampak covid-19 seperti korban PHK, bahkan buruh seperti saya justru tidak menerima. Sebaliknya, warga yang ekonominya mapan justru dapat BLT," ungkapnya, Sabtu malam (16/5/2020) dikediamannya di Tiyuh Panaragan sekira pukul 21.00 WIB

Aditya yang merupakan perantauan dari Jakarta ini pulang kekampung halaman akibat di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) oleh perusahaan tempatnya bekerja. Dirinya pun mengakui bahwa dia sangat terdampak akibat pandemi covid-19. Aditya juga menambahkan dirinya sempat di data dan dikarantina secara mandiri dirumah saat baru pulang ke kampung halaman Tiyuh Panaragan.

"Akibat wabah corona ini, saya kehilangan pekerjaan di perantauan sehingga terpaksa pulang ke kampung halaman. Dan tentunya saya berharap dapat perhatian dari tiyuh kampung halaman saya ini," ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Dahalim warga RT 03 RW 1. Pria paruh baya yang kesehariannya berprofesi sebagai sopir truk, dan kini telah berhenti dari pekerjaannya akibat covid-19 ini juga mengeluh, karna tidak mendapatkan BLT dari tiyuh.

“Akibat covid-19 ini saya kehilangan pekerjaan, dan tidak bisa lagi menghidupi keluarga saya. Untuk itu,  saya mengharapkan BLT itu diberikan juga kepada keluarga kami, karena kami juga warga yang berhak mendapatkannya," cetusnya.

Apriyadi salah satu tokoh pemuda Tiyuh Panaragan yang mendampingi warga, juga mengungkapkan adanya kesenjangan dalam pembagian BLT di tiyuh tersebut.

"Banyak sekali kejanggalan dalam pembagian BLT kepada 281 orang warga Tiyuh Panaragan ini. Selain adanya warga terdampak covid-19 yang tidak mendapatkan BLT, berdasarkan data penerima BLT, beberapa nama kita ketahui ekonominya mapan dan sebagian nama lainnya merupakan aparatur Badan Permusyawaratan Tiyuh (BPT) setempat," ungkapnya.

Pria yang kerap di sapa Yadi ini juga menuturkan ada salah satu warga yang usianya senja dan tergolong tidak mampu justru luput dari pendataan. Padahal, dia belum pernah mendapatkan bantuan apapun baik PKH ataupun program Mantra yang juga salah satu program bantuan sosial yang menjadi unggulan di Kabupaten Tubaba.

"Saya berharap pihak tiyuh bersikap adil dalam pembagian BLT ini, dan segera mendata ulang kembali warga yang benar-benar terdampak virus corona ini, serta menyalurkannya benar-benar kepada yang berhak  menerimanya. Jangan sampai dimasa pandemi ini justru menjadi ajang kesempatan berbuat kolusi," tukasnya(rusman)

Iklan