Iklan

Iklan

,

Iklan

Sekda Tubaba Tidak Tegas ASN Tidak Merawat Randis

Redaksi
Sabtu, 25 Agustus 2018, 23:14 WIB Last Updated 2018-08-26T12:57:16Z

Tulang Bawang Barat (Timenews.id) -- Kritikan Keras  ketua Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Tulang Bawang Barat Akhirnya berbuntut panjang atas keritikan keras yang di lontarkan oleh Edi Zulkarnain  Dengan tidak adanya perawatan beberapa  kendaraan dinas (Randis) membuat Sekda angkat bicara.

Setelah Herwan Sahri Selaku Seketaris Daerah(sekda) menanggapi keritikan keras yang di lontarkan oleh, ketua PWI. Kali ini tanggapan sekda tersebut mendapatkan keritikan keras yang di lontarkan oleh praktisi hukum Sodri Helmi,SH.MH terhadap sekda.

Sodri Helmi,SH.MH menanggapi atas statemen yang di lontarkan oleh sekda terhadap awak media beberapa hari lalu terkait randis yang tidak terawat, dengan statemennya. "dalam peneguran perawatan kendaraan dinas terhadap bawahannya sudah sering kali diucapkan setiap Apel dan rapat bahkan Ia pun sudah capek untuk menegur agar bawahannya melakukan perawatan kendaraan milik negara tersebut,"kata Herwan Sahari dalam statemen nya belum lama ini.

Ungkapan statemen dengan bahasa "Capek" yang di lontarkan sekda itu sangat tidak logis, Sodri Helmi,SH.MH mengatakan  "capek" menegur pejabat dalam merawat Randis membuat praktisi hukum tersebut geram, karena menurutnya,Yang perlu dipahami semua  Randis diberikan tidak terpisah dengan jabatan yang melekat dengan Randis itu sendiri tidak semua pejabat mendapatkan itu.

"Itu wewenang pak sekda dia pejabat no 1 di Pemda tubaba berikan teguran kepada bawahannya,jangan hanya ditegur secara lisan tapi harus juga diberikan teguran secara tulisan ataupun sangsi ditarik ngapain harus ragu,"ungkap Sodri Helmi,SH.MH . Saat di temui di skteriat pratisi hukum sekaligus kediaman nya.

Masih kata praktisi hukum, Pak sekda saja ngomongnya "Capek"ini bicara kewibawaan,berarti dia gak diindahkan dong,buat surat kalau lisan sudah capek berikan  sanksi harus tegas apalagi pak sekda bagian dari baperjakat copot jabatannya atau tarik saja Randis kalau itu melekat pada jabatannya,karena ini aset daerah,

"Pemkab tubaba juga harus memiliki kejelasan tentang dimana aset kita yang sesungguhnya. Baik itu hibah berapa banyak yang ada baik roda dua maupun roda empat jangan sampai yang bertanggung jawab dikendaran dinas ini justru dipergunakan orang lain,"tegasnya.

Kalau Randis saja sudah semeraut lanjut dia, yang jelas-jelas dilihat kasat mata begini? bagaiman dengan aset -aset lain baik itu aset tanah daerah, aset pembangunan daerah.

"Dimana aset kita yang sebenarnya?. Terus untuk randis ini juga siapa yang bertanggung jawab di Randis ini berbeda dengan yang mengendarainya. Bagaiman seorang sekda bisa bicara capek berarti tidak diindahkan dong,jalan keluarnya diberikan teguran secara tulis kalau ditegur terus ya capek berikan sangsi copot saja jabatannya kalau dia melekat dengan randisnya atau tarik randisnya bagi ASN yang diberikan Randis tersebut, karena l banyak orang yang berkeinginan untuk mengendarai kendaraan ini untuk melancarkan pelayanan publik,kalau gak bertanggung jawab ya tarik," pintanya

Dia berharap keberadaan Randis harus terbuka jangan sampai bapaknya pejabat dipakai anaknya kuliah. Seharusnya sekda itu berikan surat teguran sesuai dengan aturan administrasi ini pemkab loh ada aturan ada sanksi

Sesuaikan Lakukan apel sesuai databesnya jangan ada stikma di masyarakat bahwa ah ini apel hanya pencitraan bahasa sekarang,berikan keyakinan kepada publik menggunakan pasilitas,mengunakan jabatannya.(Amet)

Iklan