BANDAR LAMPUNG (TN) - Pemerintah Provinsi Lampung mengharapkan
keharmonisasian antara Pemerintah Provinsi Lampung, Kerajaan Kepaksian
Skala Brak dan masyarakat Lampung tetap terjaga. Harapannya, mampu
mempersatukan masyarakat Lampung menjadi lebih baik tanpa perpecahan.
Hal
ini disampaikan Wakil Gubernur Lampung, Bachtiar Basri, pada
silaturahmi Paduka Yang Mulia Saibathin Paniakan Pangeran Edward Syah
Pernong Sultan Skala Brak Yang Dipertuan ke-23 dengan Sai Bathin dan
Masyarakat se-Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Kamis
(3/8/2017).
Sebelum ke
lokasi, Wagub Bachtiar Basri dan Raja Paksi Skala Brak Edward Syah
Pernong beserta rombongan disambut Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona di
kompleks perkantoran Kabupaten Pesawaran. Selanjutnya, mereka langsung
bertolak menuju lokasi di Desa kedondong, Kecamatan Kedondong, dengan
melakukan pengarakan dan disambut masyarakat Kedondong.
Setibanya
di lokasi, acara dimeriahkan dengan berbagai prosesi adat seperti
arak-arakan, tarian penyambutan, pedang alih, dan pembacaan pantun khas
Lampung. Kemudian, penyerahan lencana dari Paduka Yang Mulia Saibathin
Paniakan Pangeran Edward Syah Pernong Sultan Skala Brak Yang Dipertuan
ke-23 kepada Bachtiar Basri, Bupati Dendi Ramadhona, dan Sekjen Forum
Silaturahmi Keraton Nusantara, Radin Ayu Yani , serta kepada 17 Sai
Batin Kecamatan Kedondong sebagai bentuk kekerabatan dengan Kerajaan
Skala Brak.
Pada
kesempatan itu, Bachtiar Basri mengaku bangga karena Edward Syah
Pernong merupakan salah satu yang perduli dengan adat Lampung, terutama
Sai Batin. "Saya sebagai orang Lampung berharap kelestarian adat Lampung
perlu dijaga jangan sampai punah, perlunya bersatu padu, serta menata
kehidupan orang Lampung menjadi lebih baik," kata Wagub.
Sedangkan
Edward Syah Pernong, menjelaskan pertemuan ini guna mempertemukan yang
jauh dengan yang dekat. "Hari ini banyak kebahagian yang tercurah,
seperti hadir dalam acara silaturahmi sebagai hidayah dari Allah guna
bersilaturahmi dengan Sai Batin dan masyarakat Kedondong. Saya hadir di
sini juga karena rasa bangga untuk menyatukan masyarakat Lampung," kata
Edward.
Edward yang
pernah menjabat Kapolda Lampung ini menjelaskan semua adalah satu,
tidak ada yang dibeda-bedakan. Bersama perlu menjaga adat istiadat yang
ada di Pesawaran. "Adat adalah kebiasaan yang dianggap patut sebagai
modal masyarakat untuk menjaga kehidupan yang bersatu. Guna meningkatkan
kualitas hidup yang terjaga. Hal ini merupakan kewajiban kita bersama
untuk menjaga semuanya," kata Edward.
Selain
itu, Edward memberikan arahan Kepada 17 Sai Batin yang menerima
lencana sebagai Duta Bangsawan perlu bersatu guna menjaga dan
melestarikan adat istiadat Lampung. "Lampung itu ada karena ada Sai
Batin dan Pepadun. Oleh karena itu, kita perlu mempersatukan masyarakat
Lampung."
Bupati Dendi
Ramadhona menyampaikan apresiasi kepada Edward Syah Pernong yang
bersilaturahmi dan bertatap muka dengan masyarakat Kedondong. "Saya
sangat mengapresiasi dan menilai baik karena acara ini penting dalam
mempererat hubungan dan menjaga serta melestarikan budaya masyarakat
Lampung. Kami yakin budaya ini mampu dijadikan potensi edukasi dan
wisata yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat lampung," kata
Dendi.
Menurut Dendi,
khasanah dan kearifan lokal menjadi warisan yang ditinggalkan kepada
anak cucu. "Ini merupakan kebudayaan warisan dunia yang patut dijaga
bersama."
Perwakilan
masyarakat Kedondong Andi Yonara gelar Dalom Perwira Yonara berharap
acara menjadi pengikat silaturrahmi. Dia mewakili penyimbang adat Sai
Batin dan masyarakat Kedondong mengucapkan terima kasih atas prioritas
Gubernur Lampung yang memperbaiki jalan dari Kecamatan Gedongtataan
menuju Suka Agung, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus, sehingga jalan
tersebut terasa nyaman digunakan. "Semoga di tahun ke depan jalan dan
pembangunan ke arah Padangcermin segera diperbaiki. Mengingat jalan
tersebut sangat dibutuhkan masyarakat sebagai penghubung dalam
mengangkut hasil bumi dan menuju lokasi wisata," kata dia. (Humas Prov)