Iklan

Iklan

,

Iklan

Lesty Anggota DPRD Lampung Rangkul kaum Milenial

Redaksi
Senin, 01 Maret 2021, 07:12 WIB Last Updated 2021-04-21T00:15:50Z


 LAMPUNG SELATAN -Anggota DPRD Lampung dari Fraksi PDI Perjuagan Lesty Putri Utami mengatakan kaum milineal merupakan instrumen penting dalam meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan khususnya terkait ideologi Pancasila.

Menurut Lesty, selain menjadi agen perubahan, kaum milineal  yang jumlahnya cukup banyak, berdampak besar terhadap terjaganya nilai-nilai bernegara.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah daerah merangkul kaum milenial dan menyadari pentingnya peran generasi ini dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa.

“Karena itu, kami bersama seluruh anggota DPRD melaksanakan program sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan,” kata Lesty, Minggu (28/2/2021).

Dia berharap ke depan ada satu rumusan tentang konsolidasi ideologi bagi kaum milineal, karena di banyak daerah muncul sejumlah kasus intoleransi.

Karena itu, Lesty mengajak semua pihak untuk menyamakan persepsi dalam memandang setiap persoalan menyangkut kasus intoleransi. “Kita harus samakan dulu persepsinya,” ujarnya.

Dalam acara yang digelar di SMA Sunan Kalijaga Kecamatan Jatiagung, Lamsel, Lesty mengatakan pasca reformasi masyarakat tidak pernah lagi mendapat pemahaman tentang Pancasila sebagai ideologi negara.

“Harus diakui, sejak reformasi, kita abai dengan soal-soal kenegaraan, soal pancasila dan lain-lain. Sudah 20 tahun tak pernah ada lagi negara hadir dalam konsolidasi ideologi ke masyarakat,” katanya.

Hal ini, berdampak terhadap munculnya kasus yang tidak mencerminkan sikap saling menghormati perbedaan terutama saat kontestasi politik berlangsung. “Kita bisa melihat saat kontestasi politik praktis, semua muncul. Medium menggunakan perbedaan sangat rawan,” imbuhnya.

Lesty mengimbau agar negara bergerak cepat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang nilai-nilai berbangsa dan bernegara. Salah satunya, kaum milineal sebagai ring pertama.

“Kalau kelompok ini berbeda dalam menerapkan nilai-nilai bernegara, bahaya,” kata Lesty. (*)

Iklan